HIDUPKU IMPIANKU

Menggapai Mimpi


PENDAHULUAN

Setiap organisasi dimana manusia berinteraksi mempunyai kemungkinan terjadi konflik.. institusi pelayanan kesehatan mempunyai banyak kelompok=kelompok yang berinteraksi : staf dengan staf, staf dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter san sebagainya. Interaksi-interaksi ini sering menimbulkan konflik.

























PENGERTIAN KONFLIK
Konflik dalam berorganisasi terjadi karena ketidak sesuaian tujuan pribadi dengan nilai-nilai social individu atau karyawan dengan prilaku yang diperankan pada jabatan atau fungsi mereka.
Konflik akibat struktur terjadi karena adanya perebutan kekuasaan atau persaingan, ada system nilai yang bertentangan.
Konflik dalam menejemen merupakan segala macam interaksi, pertentangan (antoganistik) antara dua atau lebih.

PERBEDAAN KONFLIK DAN PERSAINGAN
Kompetisi itu bersifat normative dan tidak mengganggu sepanjang untuk mencapai tujuan nilai positifnya baik untuk individu maupun organisasi hal ini tidak akan terjadi konflik besar sebaliknya bila ada gangguan dalam pencapaian tujuan akan menimbulkan konflik dalam organisasi.

JENIS-JENIS KONFLIK  DALAM ORGANISASI
1.      Konflik dalam diri individu, yaitu pekerjaan yang tidak sesuai harapan bertentangan dengan nilai-nilai yang di anut akibat dari tuntutan pekerjaan yang terlalu berat
2.      Konflik antara individu merupakan suatu konflik yang timbul karena adanya perbedaan kepribadian peran bawahan dan atasan
3.      Konflik individu dengan kelompok merupakan konflik yang timbul karena adanya keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok dan jika tidak mampu misalnya dikenai punishment (hukuman)
4.      Konflik antara kelompok dengan kelompok merupakan konflik yang timbul dalm organisasi yang sama,konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antara kelompok dalam organisasi yang sama.
5.      Konflik antara organisasi merupakan konflik yang timbul karena adanya bentuk persaingan dari sistem-sistem yang mungkin terjadi misalnya IPOLEKSOSBUDHANKAM.

B. PENYEBAB KONFLIK
     1. Perilaku Menentang
         Perilaku menyimpang dapat menimbulkan konflik yang menghasilkan perasaan bersalah pada seseorang, dimana perilaku ini ditunjukan menejer perawat harus menentukan perilaku bahwa seseorang yang memperlihatkan perilaku menentang dapat menimbulkan konflik.
         Menentang adalah ancaman terhadap suatu dialig yang rasional ini mengganggu protocols penerimaan untuk interaksi orang dewasa. Perilaku menentang dapat dapat secara verbal maupun nonverbal
Murphy menggambarkan 3 versi menentang :
·         Competitive bomber yaitu perilaku yang mudah menolak untuk bekerja, orang ini sering menggerutu dengan bergumam yang dapat diterjemahkan sebagai “ urus saja sendiri” . penentang kompetitif ini dapat merusak secra agresif berupa serangan yang disengaja. Mereka berkomentar tentang kondisi kerja yang tidak adil dan kacau, manifulasi, jadwal kerja yang jelik. Perilaku-perilaku ini dilakukan untuk memancing respon menejerial.
·         Martyred Accomudator adalah perilaku yang menggunakan kepatuhan palsu. Mereka bekerja dan mampu bekerja sama tetapi juga sambil melakukan ejekan dan hinaan
·         Avoider yaitu penentang ini menghindarkan kesepakatan dan partisipasi. Mereka tidak berespon terdapatmenejer perawat apabila kondisi berubah mereka menghindar untuk berpartisipasi.

2. Stress
    Konflik menimbulkan stress, ketakutan, kecemasan dan perubahan dalam hubungan professional. Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan potensial konflik.


3. Ruang
    Apabila perawat harus bekerja dalam ruangan yang sempit, mereka harus berinteraksi secara konstan dengan anggota staff yang lain, pengunjung dan doktek-dokter . kondisi-kondisi ini dapat menyebabkan stress dan menimbulkan kepenatan dan pergantian.
4. Kewenangan Dokter
    Dokter-dokter dilatih untuk berwenang terhadap perawat. Perawat masa kini ingin menjadi lebih mandiri mempunyai tanggung jawab professional dan tanggung gugat untuk perawatan pasien. Mereka lebih banyak menggunakan waktu berada didekat pasien dari pada dokter dan sering kali mempunyai usulan ynag valid dalam mengubah tindakan terapi. Para dokter kadang-kadang tidak menghiraukan usulan-usulan mereka. Perawat menjadi marah bila harga diri mereka menurun. Komunikasi gagal, terutama komunikasi dua arah.
5. Keyakinan, Nilai dan Sasaran
    Aktivitas atau persepsi. Persepsi yang tidak cocok menimbulkan konflik. Hal ini terbukti apabila perawat mempunyai keyakinan, nilai dan sasaran yang berbeda dengan menejer perawat, dokter, pasien, pengunjung, keluarga, bagian administrasi dan yang lainnya. Nilai-nilai peraway dapat masuk kedalam konflik-konflik yang berhubungan dengan persoalan secara etika yang termasuk perintah-perintah untuk tidak melakukan resusitasi, absorpsi, AIDS dan sebagainya. Sasaran pribadi sering kali konflik dengan sasaran organisasi terutama yang berhubungan dengan pengaturan staf, pengaturan jadwal dan susunan bekerja.

C. PROSES KONFLIK
1.Konflik Laten
Tahapan konflik yang terjadi terus menerus (laten) dalam suatu organisasi.Misalnya kondisi tentang keterbatasan staf dan perubahan yang cepat.Kondisi  tersebut memicu pada ketidakstabilan suatu organisasi dan kualitas produksi.Meskipun konflik yang ada terkadang tidak Nampak secara nyata atau tidak pernah terjadi.
2.Felt Konflik (konflik yang dirasakan)
Konflik yang terjadi karena  adanya suatu yang dirasakan sebagai ancaman,ketakutan,tidak percaya,dan marah.Konflik ini disebut juga sebagai konflik ’’affectives’’.
3.Konflik yang tampak atau sengaja dimunculkan
Konflik yang sengaja dimunculkan untuk mencari solusi.Tindakan yang dilakasanakan mungkin menghindar,kompetisi,debat, atau mencari penyelesaian konflik.
4.Resolusi konflik
Suatu penyelesaian masalah dengan cara memuaskan semua orang yang terlibat di dalamnya dengan prinsip “WIN-WIN SOLUTION’’.
5.Konflik “after math”
Konflik yang terajdi akibat tidak terselesaikannya konflik yang pertama.Konflik ini akan menjadi masalah besar jika tidak segera diatasi atau dikurangi penyebab dari konflik yang utama.

D. PENYELESAIAN KONFLIK

1.      Langkah-langkah
Menurut (Vestal 1994) menjabarkan langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik meliputi :
a.       Pengkajian
1.      Analis situasi
Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan setelah fakta dan memfalidasi semua perkiraan melalui pengkajian lebih mendalam.
2.      Analisa dan mematikan issu yang berkembang
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah utama yang memerlukan suatu penyesuaian dimulai dari masalah tersebut. Hindari penyelesaian masalah dalam satu waktu.
3.      Menyusun tujuan
Jelaskan tujuan spesifik yang akan dicapai.
b.      Identifikasi
Mengelola perasaan
Hindari suatu respon emosional : Marah , dimana setiap orang mempunyai respon yang berbeda terhadap kata-kata , ekspresi dan tindakan.
c.       Intervensi
1.      Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi.
2.      Menyelesaikan metode dalam menyelesaikan konflik. Penyelesaian konflik memerlukan strategi yang berbeda – beda seleksi metode yang paling sesuai untuk menyelesaikan konflik yang terjdi.

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
          Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi 6 :
1.      Kompromi atau negosiasi
Suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang terlibat sling menyadari & sepakat tentang bersama
2.      Kompetisi
 Strategi ini dapat diartikan sebagai “ win – lose “ penyelesaian konflik. Penyelesaian ini menanyakan bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah.
3.      Akomodasi
 Istilah lain sering digunakan adalah “ cooperative “ konfllik ini berlawanan dengan kompetensi.
4.      Smouthing
penyelesaian konflik dengan mengurangi komponen emosional dalam konflik.
5.      Menghindar
Pada strategi ini menyadari tentang masalah yang dihadapi tetapi memilih untuk menghindari atau tidak menyelesaikan masalahnya,
6.      Kolaborasi
Merupakan strategi win – win solution. Pada kolaborasi , kedua unsure yang terlibat menentukan tujuan bersama  & bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan.



   

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

About

Blogger templates

Blogger news